Banjir dan Longsor Melanda 13 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat

 

Meta SEO (Yoast Ready)

Meta Deskripsi:
Banjir dan longsor menerjang 13 wilayah di Sumatera Barat, menewaskan 9 orang hingga Rabu (27/11/2025). Akses jalan utama lumpuh, pencarian korban terus berlangsung, dan status tanggap darurat ditetapkan pemerintah daerah.

Kata Kunci Utama (Focus Keyphrase):
banjir dan longsor sumatera barat

Slug URL (SEO Friendly):
banjir-longsor-sumatera-barat-13-daerah-terdampak

Banjir dan Longsor Melanda 13 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat

Bencana hidrometeorologi kembali menghantam Sumatera Barat dan menyebabkan banjir, angin kencang, serta tanah longsor di 13 kabupaten dan kota. Hingga Rabu siang, 27 November 2025, BPBD mencatat sembilan korban meninggal dunia dan kemungkinan jumlah itu belum final karena proses pencarian korban masih berlangsung di beberapa lokasi.

Curah hujan tinggi yang mengguyur sejak beberapa hari terakhir menjadi pemicu utama meluapnya beberapa sungai besar. Akibatnya, air merendam permukiman dan merusak infrastruktur di sejumlah titik. Foto udara yang beredar memperlihatkan kawasan Dadok Tunggul Hitam, Kota Padang, terendam banjir dengan ratusan rumah berada dalam genangan yang cukup dalam.

Korban Meninggal dan Warga Hilang Masih dalam Pencarian

Juru Bicara BPBD Sumatera Barat, Ilham, menyampaikan bahwa sembilan korban meninggal tersebar di tiga daerah. Kabupaten Agam mencatat tiga korban, Pasaman Barat satu korban, sedangkan Kota Padang mencatat jumlah tertinggi dengan lima korban meninggal.

Ia menegaskan bahwa jumlah itu masih bisa bertambah. Petugas gabungan terus menyisir area longsor dan daerah yang tergenang untuk mencari korban hilang. Khusus Malalak Timur di Kabupaten Agam, BPBD melaporkan tiga korban tewas dan dua warga masih dalam proses pencarian.

Akses Jalan Utama Mulai Terbuka, Namun Belum Stabil

Selain menimbulkan korban jiwa, bencana ini melumpuhkan beberapa jalur utama di Sumatera Barat. Jalan Padang–Solok sempat tertutup material longsor, tetapi petugas Balai Jalan mulai membuka akses dan membersihkan bebatuan serta pohon tumbang. Sementara itu, akses Padang–Bukittinggi melalui Kelok Sembilan juga terkena dampak, meskipun lalu lintas secara bertahap kembali dibuka.

Namun kondisi berbeda terlihat di Malalak. Seluruh jalur keluar-masuk wilayah itu tertutup total sehingga bantuan dan evakuasi berjalan sangat lambat. Tim penyelamat mengalami kendala tenaga dan peralatan karena jalur transportasi tidak dapat dilewati.

13 Daerah Terdampak Bencana, Aktivitas Warga Belum Pulih

BPBD memastikan jumlah daerah terdampak tidak bertambah, tetapi sebaran kejadian bencana di masing-masing wilayah semakin meluas. Kota Padang, Kabupaten Agam, Pasaman Barat, Padang Pariaman, dan Sijunjung menjadi wilayah yang terdampak cukup parah. Di Kabupaten Agam, banjir dan longsor bahkan meluas hingga menjangkau 13 dari total 16 kecamatan.

Ribuan warga terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam atau berada di kawasan rawan longsor. Selain itu, aktivitas masyarakat terganggu karena listrik padam di beberapa lokasi dan distribusi logistik belum merata.

BPBD Membuka Posko Bantuan untuk Masyarakat

Untuk mendukung penanganan darurat, BPBD Sumatera Barat mendirikan posko bantuan di Jalan Jenderal Sudirman, Kantor BPBD Provinsi. Masyarakat dapat menyalurkan bantuan berupa barang melalui posko tersebut, sementara donasi uang masih menunggu instruksi mekanisme resmi dari pemerintah provinsi.

BPBD juga mengoordinasikan relawan dari Basarnas, Brimob, TNI, serta elemen lain untuk mempercepat evakuasi, pemulihan akses, dan pendistribusian bantuan. Pemerintah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Alam selama 25 November hingga 8 Desember 2025, dan masa darurat potensi diperpanjang jika situasi belum memungkinkan untuk pemulihan penuh.

Kesimpulan: Situasi Masih Darurat dan Warga Perlu Waspada

Bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat belum sepenuhnya terkendali. Pencarian korban masih berjalan, akses jalan belum pulih sepenuhnya, dan cuaca ekstrem diperkirakan masih mungkin berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah meminta masyarakat tetap siaga, terutama di daerah dekat lereng dan aliran sungai.

Informasi penanganan, jalur evakuasi, serta distribusi bantuan akan terus diperbarui seiring penanganan lapangan yang masih berlangsung.