Update Banjir-Longsor di Sumbar: 12 Korban Tewas, 12 Ribu Orang Terdampak
Meta SEO
Meta Description (≤155 karakter):
Banjir dan longsor melanda Sumbar. Sebanyak 12 orang meninggal, 12 ribu warga terdampak, jembatan rusak, akses terputus, evakuasi terus berlangsung.
Keyword Utama (Frasa Target):
banjir dan longsor sumbar
Slug URL SEO Friendly:
update-banjir-longsor-sumbar-12-korban-tewas-12-ribu-terdampak
Update Banjir dan Longsor di Sumbar: 12 Orang Meninggal, 12 Ribu Warga Terdampak
Banjir Bandang Terjang Kota Padang

Hujan deras yang turun sejak dini hari memicu banjir bandang di Kota Padang, Sumatera Barat. Debit air sungai meningkat tajam lalu menghantam kawasan permukiman di sepanjang bantaran Sungai Minturun. Material lumpur dan batang kayu menyeret serta merusak rumah warga di Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tengah. Peristiwa ini merenggut empat nyawa.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa banjir memiliki arus deras dan volume besar sehingga menyeret rumah-rumah warga. Ia menyampaikan laporan resmi tersebut pada Kamis, 27 November 2025.
Jembatan Putus dan Wilayah Terdampak Meluas
Selain merendam Lubuk Minturun, banjir juga merusak jembatan penghubung di Koto Luar, Kecamatan Pauh. Aliran air yang membawa material banjir bandang menghantam struktur jembatan hingga putus dan memutus akses antarwilayah. Kondisi ini membuat mobilitas warga terhambat dan penyaluran bantuan menjadi lebih sulit.
Di sisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang langsung melakukan evakuasi warga. Catatan Pusat Pengendalian Operasi BPBD Sumbar menunjukkan bahwa cuaca ekstrem memengaruhi 17 kelurahan di 7 kecamatan. Dampaknya tidak hanya banjir, tetapi juga longsor dan pohon tumbang di 14 titik berbeda. Hingga sore hari, proses pendataan masih terus berlangsung untuk memastikan tingkat kerusakan dan jumlah warga terdampak.
Korban Meninggal dan Dampak Sosial Terus Bertambah
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, menyampaikan bahwa total korban meninggal akibat bencana ini telah mencapai 12 jiwa. Sementara itu, sekitar 12 ribu penduduk terdampak banjir dan longsor. Pemerintah Provinsi Sumbar menetapkan status tanggap darurat demi mempercepat penanganan.
Vasko mengakui bahwa tim menghadapi beberapa kendala di lapangan. Pembersihan material banjir bandang dan longsor masih terkendala akses jalan yang amblas serta jaringan komunikasi yang belum pulih. Pemerintah terus melakukan upaya percepatan agar pemulihan struktur vital dapat berjalan dan bantuan logistik tersalurkan lebih merata.
Pemerintah Fokus Pemulihan dan Distribusi Bantuan

Berbagai titik longsor dan pohon tumbang memperlambat proses evakuasi di sejumlah kabupaten dan kota. Namun, Pemprov Sumbar tetap menargetkan percepatan penanganan melalui koordinasi lintas instansi. Langkah ini meliputi perbaikan infrastruktur darurat, pembukaan akses jalan yang terputus, serta distribusi kebutuhan mendesak bagi warga pengungsi.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan pergerakan tanah, mengingat intensitas hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.
