Update Banjir Padang Hari Ini 28 Nov, Lokasi, dan Dampak

Meta Deskripsi

Update banjir Padang 28 November 2025: lokasi terdampak, jumlah kerusakan, korban, hingga progres evakuasi dan bantuan masyarakat.

Slug URL

update-banjir-padang-28-november-2025

Keyword Frasa Utama YOAST

update banjir Padang 28 November 2025

Update Banjir Padang Hari Ini 28 November 2025: Titik Lokasi, Dampak, dan Penanganan

Curah hujan yang mengguyur Kota Padang sejak 24 November 2025 meningkatkan risiko banjir dan longsor di banyak kawasan. Pemerintah Kota Padang kemudian menetapkan status tanggap darurat bencana mulai 25 November hingga 8 Desember 2025. Keputusan ini memungkinkan penanganan lapangan bergerak lebih cepat karena semua lembaga penanggulangan dapat bekerja dalam komando terpadu.

Wilayah Terdampak Meluas Seiring Cuaca Tak Stabil

Hingga Jumat, 28 November 2025, tim BPBD Padang melaporkan berbagai dampak hidrometeorologi dalam skala besar. Petugas menemukan 13 titik pohon tumbang dan enam lokasi longsor di wilayah pemukiman maupun jalur transportasi. Selain itu, banjir terjadi di 18 titik dan satu kejadian banjir bandang tercatat menyapu area pemukiman pada 11 kecamatan.

Situasi darurat semakin jelas terlihat karena bencana ini merusak banyak fasilitas. BPBD mencatat dua rumah rusak berat, 61 mengalami kerusakan tingkat sedang, dan 17 unit lainnya mengalami kerusakan ringan. Satu mushalla juga dilaporkan rusak parah. Petani kehilangan dua petak sawah akibat genangan air yang tidak surut cepat.

Akses warga terganggu karena jalan terputus sepanjang 60 meter. Kerusakan delapan intake PDAM juga mengakibatkan sekitar 100.000 pelanggan kehilangan suplai air bersih. Total warga terdampak mencapai 27.138 jiwa atau sekitar 10.811 kepala keluarga, sehingga distribusi logistik membutuhkan koordinasi yang lebih kuat.

Arus Banjir Bandang Bawa Material Berat

Wali Kota Padang, Fadly Amran, menilai banjir bandang tahun ini berbeda dari kejadian sebelumnya. Material berupa kayu, batu, serta lumpur terbawa arus deras dan langsung menghantam permukiman warga. Kondisi ini mengancam keselamatan karena laju air meningkat mendadak dan sulit diprediksi.

Ia mengimbau masyarakat tetap waspada terutama yang tinggal di bantaran sungai dan lereng perbukitan. Warga diminta melapor jika melihat tanda bahaya seperti tanah mulai retak, debit sungai naik cepat, atau terjadi pergeseran tanah di sekitar rumah.

Operasi Lapangan Diperkuat untuk Evakuasi dan Pembersihan

Tim penyelamat yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, Damkar, Satpol PP, serta relawan lokal terus bekerja sejak banjir meluas. Mereka mengevakuasi warga dari rumah terendam, membersihkan material longsor, dan membuka akses kendaraan agar distribusi logistik tetap lancar. Selain itu, dapur umum dan posko pengungsian mulai menampung penduduk yang tidak bisa kembali ke rumah.

Selain dukungan pemerintah, warga dan organisasi sosial ikut turun membantu. DPP Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) menggerakkan jaringan mereka untuk memberikan ribuan paket makanan. Bantuan tersebut tersalur ke sejumlah titik termasuk Gunung Pangilun, Tabiang Banda Gadang, Kampung Lapai, Lubuk Buaya, KPIK, Lubuk Minturun, dan Sungai Lareh.

Ajakan Evaluasi Tata Ruang dan Mitigasi Risiko

Sekjen DPP IKM, Braditi Moulevey Rajo Mudo, mendorong refleksi serius setelah bencana berulang terjadi di wilayah sama setiap tahun. Ia menilai beberapa wilayah terdampak menunjukkan tanda kerentanan lama seperti penyempitan aliran sungai serta lemahnya kontrol pembangunan di zona rawan banjir bandang.

Menurut Braditi, pemerintah perlu memperkuat sistem peringatan dini dan edukasi kebencanaan agar masyarakat memiliki waktu cukup untuk evakuasi. Ia menegaskan bahwa aksi bantuan bukan sekadar empati, tetapi bentuk kontribusi nyata demi keselamatan warga.

Kesimpulan: Kondisi Belum Stabil, Kewaspadaan Harus Berlanjut

Sebagian besar wilayah Padang masih berada dalam status awas dan siaga. Cuaca yang belum stabil berpotensi menimbulkan banjir susulan jika hujan meningkat kembali. Karena itu, masyarakat sangat diharapkan mengikuti arahan tim penyelamat, memantau kondisi lingkungan, dan tidak kembali ke rumah sebelum dinyatakan aman.

Proses penanganan terus berlangsung dari evakuasi hingga perbaikan akses vital. Pemerintah dan masyarakat berharap situasi membaik dalam waktu dekat sehingga warga dapat kembali beraktivitas dengan aman.