Terbuat dari Kaca Tempered, Mengapa Kaca Kereta Masih Bisa Pecah?

Banyak penumpang senang duduk di dekat jendela saat naik kereta. Pemandangan luar dan cahaya alami menjadi alasan utama mereka memilih posisi tersebut. Namun, akhir-akhir ini sejumlah insiden pelemparan terhadap kaca jendela kereta memunculkan kekhawatiran baru tentang keamanan kaca tempered yang digunakan di armada kereta api Indonesia.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) menjawab kekhawatiran tersebut dengan menegaskan bahwa kaca yang digunakan di kereta stainless telah memakai teknologi double tempered glass. Meski begitu, kaca ini memang tidak didesain anti pecah total, tetapi tetap memiliki tingkat kekuatan yang jauh lebih baik dibandingkan kaca biasa.

Teknologi Double Tempered Glass di Jendela Kereta

KAI menjelaskan bahwa kaca jendela kereta terbuat dari kaca tempered ganda (double tempered glass). Teknologi ini menjadikan kaca lebih kuat terhadap tekanan dan perubahan suhu. Jika suatu saat terjadi kerusakan, kaca ini tidak akan pecah menjadi serpihan tajam. Sebaliknya, pecahan yang terbentuk akan berupa butiran kecil tumpul yang minim risiko melukai penumpang.

Perlu diingat, setiap gerbong kereta juga dilengkapi dengan palu darurat yang berfungsi untuk memecahkan kaca jika terjadi kondisi evakuasi. Ini menunjukkan bahwa kaca kereta memang dirancang untuk tetap bisa dipecahkan saat benar-benar dibutuhkan, meskipun materialnya sangat kokoh.

Fitur ini tidak akan bekerja optimal jika kaca menggunakan bahan biasa. Dengan penggunaan kaca tempered, keamanan penumpang tetap menjadi prioritas utama sambil menjaga fungsionalitas dalam situasi darurat.

Mengapa Kaca Tempered Bisa Tetap Pecah?

Pertanyaan utama yang sering muncul adalah, “Jika sudah memakai kaca tempered, kenapa masih bisa pecah saat dilempar batu?” Jawabannya terletak pada karakteristik fisik dari kaca itu sendiri.

Kaca tempered memang dirancang untuk tahan terhadap tekanan merata, seperti tekanan dari dalam gerbong atau getaran saat kereta berjalan. Namun, kaca ini masih memiliki titik-titik lemah, terutama jika terkena benturan keras di satu titik dengan sudut tertentu. Saat benda seperti batu menghantam kaca dengan kecepatan tinggi dan sudut hampir tegak lurus, energi dari benturan terkonsentrasi pada satu titik kecil. Akibatnya, kaca bisa pecah meskipun kekuatannya tinggi.

Kasus pelemparan kaca yang terjadi pada KA Sancaka saat melintas di Stasiun Klaten adalah contoh nyata. Meskipun kaca yang digunakan adalah double tempered, kerusakan tetap bisa terjadi karena hantaman tajam yang langsung mengenai titik rawan pada permukaan kaca.

Pelemparan Kaca Kereta adalah Tindakan Berbahaya

Meskipun kaca tempered telah dirancang untuk meminimalkan risiko cedera, KAI menekankan bahwa pelemparan kaca merupakan tindakan yang sangat membahayakan. Selain merusak fasilitas umum, aksi ini juga dapat mengancam keselamatan nyawa penumpang. Pecahan kaca, tekanan mendadak, atau benda asing yang masuk bisa menimbulkan luka serius, terutama jika mengenai bagian tubuh yang sensitif.

KAI mengimbau masyarakat untuk ikut menjaga keselamatan perjalanan kereta api. Tidak hanya melalui sikap disiplin saat berada di dalam kereta, tetapi juga dengan melaporkan atau mencegah tindakan vandalisme seperti pelemparan kaca.

Melalui penggunaan kaca tempered, KAI telah berupaya meningkatkan standar keselamatan dan kenyamanan penumpang. Namun, upaya tersebut akan sia-sia jika masih ada pihak yang dengan sengaja merusak fasilitas umum.

dikutip dari :Kompas.com

Menegangkan Untuk Di Coba Tukang Besi Di Medan


Permainan Menantang Nyali WS168 Di Ikuti


Prediksi TOTO Andalan Dari Suhu Togel Kang Acil


Era Mahjong Bagus Lagi Bangkitkan Semangat Pemain


Kecerdasan Intelektual Ikut Terlibat Dalam


Sesuai Saran Tukang Parkir Indoapril Kang Dede


Kunci Kunci Yang Dikeluarkan Montir Bengkel


Provider Terbaru Slot Terbaik 2025 Bernama Aloha4d


Perbedaan Pesona Link Toto Slot Aloha4d Dibandingkan


Boss Muda Pemilik Skincare Terkenal Indonesia Beberkan